SEJARAH DESA ARGOPENI
DESA ARGOPENI
Nama argopeni jika diartikan adalah berasal dari kata argo dan peni yang artinya argo adalah gunung dan peni adalah indah. Jadi argopeni secara arti kata adalah gunung yang indah. Sebelum terbentuk, desa argopeni dahulu adalah penggabungan beberapa desa pada masa sebelum penjajahan belanda, cikal bakal desa argopeni yaitu desa Bogor, Karang Desa, Bengkiyek Bojong Kidul, Bojong Lor, hal tersebut bisa dibuktikan pada peta peninggalan belanda tahun 1905. Setelah adanya penjajahan belanda beberapa pedukuhan tersebut digabung menjadi satu yaitu desa argopeni yang pusat pemerintahan didesa bogor dan desa bogor dirubah menjadi dukuh krajan karena pusat pemerintahan didesa tersebut.
Dan setelah tahun 1905 untuk tepatnya belumdi ketahuisecara pasti resmi ada desa argopeni yang didalamnya ada pedukuhan Krajan, Karang, Karangdesa, Bojong, Bengkiyek. Sebagai kepala desa pertama desa argopeni adalah Raden Soma Diwirya.
Di desa argopeni terdapat sebuah daerah yang terkenal yakni trasisdi, dimana di daerah tersebut terdapat situs punden berundak yang sudah diteliti oleh balai arkeolog dan termasuk cagar budaya yang dilindungi oleh undang-undang, ini membuktikan bahwa argopeni adalah daerah yang sudah tua dan dihuni masyarakat sejak jaman dulu dan sudah mempunyai peradaban dan budaya yang tinggi karena situs itu terbuat dari batu bata merah. Hal tersebut yang mendasari bahwa masyarakat argopeni dahulu banyak yang memproduksi genteng dan bata. Hal ini membuktikan bahwa nenek moyang memberikan nama desa argopeniberdasarkan keindahan yan kakig ada di sepanjang gunung.
Kantor desa argopeni dahulu adalah bangunan sekolah rakyat dijaman belanda. Setelah dibangun SD inpres di tanah desa, bangunan sekolah SR tersebut dialih fungsikan menjadi kantor balai desa. Aula balai desa argopnijuga menjadi warisan cagar budaya yang dilindungi oleh undang undang.